Nama : Elsha Novitasari
NIM : E14130024
“Cintaku Terhadap
Lingkungan di Desa Ciherang”
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri
dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik
adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri), dengan lingkungan biologi manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dengan lingkungan sosialnya manusia dapat
memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan hidup
manusia begitu juga sebaliknya. Manusia sangat bergantung pada sumber daya yang ada di
lingkungannya. Di antara manusia dan lingkungan hidup selalu terjadi hubungan
timbal balik. Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam kehidupan manusia
dari zaman primitive sampai dengan zaman modern seperti sekarang ini.
Pepatah mengatakan bahwa bumi ini sudah tua, pendapat ini
benar bahwa bumi yang kita cintai ini sudah semakin rapuh dan tua. Kita sebagai
seorang khalifah seharusnya menjaga lingkungan kita agar tetap terjaga dan
terhindar dari berbagai kerusakan.
Berbicara mengenai
lingkungan di Indonesia semakin hari semakin menemukan tanda-tanda kerusakan
parah. Dampak rusaknya lingkungan terjadi berbagai bencana diantaranya banjir,
tanah longsor, pencemaran lingkungan dan lain sebagainya dimana bencana-bencana
tersebut terjadi karena ulah-ulah kecil tangan manusia yang bisa berdampak
besar, misalkan saja kita sebagai mahasiswa membuang sampah sembarangan yang
mungkin diakibatkan kurangnya rasa cinta mereka terhadap liangakungan. Hal
inilah yang mendorong kepada pihak TPB untuk mengadakan program BCL (Bina Cinta
Lingkungan) 2014, dimana program ini merupakan program perdana yang dilakukan
khusus untuk mahasiswa TPB yang salah satu tujuannya adalah untuk
memperkenalkan mahasiswa peduli terhadap
lingkungan yang disekitar desa dan mengajak masyarakat untuk tanggap dan aktif
dalam menangani masalah lingkungan di sekitarnya.
Kebersihan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki masyarakat.
Lingkungan bersih akan menciptakan kenyamanan bagi masyarakat. Kita tertarik
untuk turun ke sebuah desa yang ada disekitar lingkar kampus IPB, yaitu desa Ciherang.
Ciherang adalah desa di Kecamatan Dramaga, Bogor, Jawa Barat,Indonesia. Desa
ini berjarak sekitar delapan kilometer ke arah barat dari pusat Kota Bogor. Desa ciherang
masih terdapat banyak sawah yang asri nan hijau dan terdapat sungai.
Transportasi dari pusat Kota Bogor,
orang bisa menempuh angkutan bernomor 03 jurusan dari terminal Baranangsiang
menuju terminal Bubulak atau angkutan kota bernomor 02 tujuan sukasari menuju
laladon Pada tahun 2007, ongkos per orang dengan angkutan ini Rp 2500. Kemudian
dari Terminal bubulak atau terminal laladon, orang bisa melanjutkan perjalanan
dengan angkutan bernomor 16 khusus untuk jurusan ciherang, ongkosnya sebesar Rp
2.000. sebelum mahasiswa IPB turun ke desa
Ciherang mahasiswa IPB dikumpulkan di lapangan Gymnasium untuk pelepasan oleh
Bapak Rektor IPB. Keberangkatan pun dimulai sekitar pukul 08: 00 WIB dengan menggunakan
angkot, lalu kita turun ke kantor Balai Desa untuk mendengarkan arahan-arahan
yang di berikan oleh Bapak Kepala Desa. Hari pertama yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah kegiatan bersih-bersih lingkungan seperti memunguti sampah
yang berserakan di jalanan, di selokan, dan membersihkan mushola yang ada di
desa Ciherang tersebut.
Jumlah mahasiswa
IPB yang bermukim di desa Ciherang RW
07 RT 05 adalah berjumlah 10 orang,
dimana putri 5 orang dan putra 5 orang, dan ketua RT 05 adalah Bapak Mustofa.
Selama di desa tersebut kita tinggal bersama Ibu Onah.
Di hari
yang kedua kita menanam bibit pohon pala, pohon pala mempunyai khasiat yang
sangat besar, selain sebagai rempah-rempah pohon pala juga dijadikan sebagai
obat tidur dan membuat rasa hangat di badan, dan pohon pala membawa keuntungan
yang sangat besar karena bisa dijadikan untuk manisan pala. Menanam pohon pala
pertama kali di kebun tuan rumah yaitu kebun Ibu Onah berjumlah 3 pohon pala
yang di tanam.
Setelah
itu, kita menanam pohon pala tersebut ke lahan-lahan yang kosong, dan
memberikan sebagian kepada masyarakat untuk menanam di kebunnya sendiri. Selain
menanam pohon pala kita juga membersihkan mushola yang ada di desa tersebut dan
membersihkan jalan-jalan agar tidak ada sampah yang berserakan. Dibalik desa
yang hijau ternyata masyarakat di desa Ciherang masih banyak yang membuang sampah di jalan dan di selokan,
lebih parahnya lagi di sungai.
Saya
menyimpulkan bahwa kurangnya pendidikanlah sebab dari kerusakan lingkungan
hidup karena rata-rata orang yang merusak lingkungan hidup adalah orang yang
kurang berpendidikan. Pendidikan di sini tidak hanya berarti pendidikan
akademis, namun juga moral. Ada orang yang pendidikan akademiknya baik, namun,
moralnya kurang, dan sebaliknya. Kurangnya pendidikan membuat orang tidak
menyadari akibat perbuatan yang dilakukannya.
Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggungjawab mahasiswa, tetapi tanggungjawab seluruh warga masyarakat. Kesadaran akan pentingnya kebersihan harus diterapkan dalam diri setiap
individu supaya permasalahan sampah atau permasalahan kebersihan dapat segera
diatasi. Hal-hal tersebut dapat dimulai dari diri sendiri.
Sampah memiliki
dampak negatif dan positif. Dampak negatif sampah antara lain:
1. Gangguan
Kesehatan: Tumpukan sampah dapat menjadi tempat pembiakan
2.
lalat yang dapat mendorong penularan
infeksi dan dapat menimbulkan
3.
penyakit yang terkait dengan tikus.
4.
Menurunnya kualitas lingkungan.Menurunnya estetika lingkungan.
5.
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
6.
Terhambatnya pembangunan negara.
7.
Penipisan lapisan ozonakan menjadi barang yang lebih berguna apabila kita
kreatif dalam mengubahnya.
Sedangkan
dampak positifnya antara lain: saat kita kreatif dalam mengolah sampah, kita dapat
menciptakan sebuah usaha pembuatan barang dari barang bekas, sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat sekitar dalam bidang
ekonomi. Selain itu sampah juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk
tanaman.
Adapun cara mengolah sampah agar
sampah tersebut beermanfaat, yaitu :
1. Pemilahan yaitu
memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non
organik dan ditempatkan dalam wadah yang
berbeda.
2. Pengolahan
dengan menerapkan konsep 3R yaitu:
• Reuse (penggunaan
kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk
dipakai [penggunaan kembali botol-botol bekas].
• Reduce (pengurangan)
yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta
mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
• Recycle (daur
ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang
yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi kompos].
3. Untuk sampah
yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke Tempat
Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut
oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA).
Dengan
demikian, permasalahan sampah dan kebersihan dilingkungan desa dapat diatasi.
ada tugas juga abis ikut bcl yg nginep itu?
BalasHapus