Minggu, 22 Juni 2014





Nama : Elsha Novitasari
NIM : E14130024

Cintaku Terhadap Lingkungan di Desa Ciherang”
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri), dengan lingkungan biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dengan lingkungan sosialnya manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan hidup manusia begitu juga sebaliknya.  Manusia sangat bergantung pada sumber daya yang ada di lingkungannya. Di antara manusia dan lingkungan hidup selalu terjadi hubungan timbal balik. Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dari zaman primitive sampai dengan zaman modern seperti sekarang ini.
Pepatah mengatakan bahwa bumi ini sudah tua, pendapat ini benar bahwa bumi yang kita cintai ini sudah semakin rapuh dan tua. Kita sebagai seorang khalifah seharusnya menjaga lingkungan kita agar tetap terjaga dan terhindar dari berbagai kerusakan.
Berbicara mengenai lingkungan di Indonesia semakin hari semakin menemukan tanda-tanda kerusakan parah. Dampak rusaknya lingkungan terjadi berbagai bencana diantaranya banjir, tanah longsor, pencemaran lingkungan dan lain sebagainya dimana bencana-bencana tersebut terjadi karena ulah-ulah kecil tangan manusia yang bisa berdampak besar, misalkan saja kita sebagai mahasiswa membuang sampah sembarangan yang mungkin diakibatkan kurangnya rasa cinta mereka terhadap liangakungan. Hal inilah yang mendorong kepada pihak TPB untuk mengadakan program BCL (Bina Cinta Lingkungan) 2014, dimana program ini merupakan program perdana yang dilakukan khusus untuk mahasiswa TPB yang salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan mahasiswa peduli  terhadap lingkungan yang disekitar desa dan mengajak masyarakat untuk tanggap dan aktif dalam menangani masalah lingkungan di sekitarnya.
Kebersihan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki masyarakat. Lingkungan bersih akan menciptakan kenyamanan bagi masyarakat. Kita tertarik untuk turun ke sebuah desa yang ada disekitar lingkar kampus IPB, yaitu desa Ciherang.
Ciherang adalah desa di Kecamatan DramagaBogorJawa Barat,Indonesia. Desa ini berjarak sekitar delapan kilometer ke arah barat dari pusat Kota Bogor. Desa ciherang masih terdapat banyak sawah yang asri nan hijau dan terdapat sungai.







Transportasi dari pusat Kota Bogor, orang bisa menempuh angkutan bernomor 03 jurusan dari terminal Baranangsiang menuju terminal Bubulak atau angkutan kota bernomor 02 tujuan sukasari menuju laladon Pada tahun 2007, ongkos per orang dengan angkutan ini Rp 2500. Kemudian dari Terminal bubulak atau terminal laladon, orang bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan bernomor 16 khusus untuk jurusan ciherang, ongkosnya sebesar Rp 2.000.  sebelum mahasiswa IPB turun ke desa Ciherang mahasiswa IPB dikumpulkan di lapangan Gymnasium untuk pelepasan oleh Bapak Rektor IPB. Keberangkatan pun dimulai sekitar pukul 08: 00 WIB dengan menggunakan angkot, lalu kita turun ke kantor Balai Desa untuk mendengarkan arahan-arahan yang di berikan oleh Bapak Kepala Desa. Hari pertama yang dilakukan oleh mahasiswa adalah kegiatan bersih-bersih lingkungan seperti memunguti sampah yang berserakan di jalanan, di selokan, dan membersihkan mushola yang ada di desa Ciherang tersebut.
Jumlah mahasiswa IPB yang  bermukim di desa Ciherang RW 07  RT 05 adalah berjumlah 10 orang, dimana putri 5 orang dan putra 5 orang, dan ketua RT 05 adalah Bapak Mustofa. Selama di desa tersebut kita tinggal bersama Ibu Onah.
Di hari yang kedua kita menanam bibit pohon pala, pohon pala mempunyai khasiat yang sangat besar, selain sebagai rempah-rempah pohon pala juga dijadikan sebagai obat tidur dan membuat rasa hangat di badan, dan pohon pala membawa keuntungan yang sangat besar karena bisa dijadikan untuk manisan pala. Menanam pohon pala pertama kali di kebun tuan rumah yaitu kebun Ibu Onah berjumlah 3 pohon pala yang di tanam.

Setelah itu, kita menanam pohon pala tersebut ke lahan-lahan yang kosong, dan memberikan sebagian kepada masyarakat untuk menanam di kebunnya sendiri. Selain menanam pohon pala kita juga membersihkan mushola yang ada di desa tersebut dan membersihkan jalan-jalan agar tidak ada sampah yang berserakan. Dibalik desa yang hijau ternyata masyarakat di desa Ciherang masih banyak  yang membuang sampah di jalan dan di selokan, lebih parahnya lagi di sungai.


Saya menyimpulkan bahwa kurangnya pendidikanlah sebab dari kerusakan lingkungan hidup karena rata-rata orang yang merusak lingkungan hidup adalah orang yang kurang berpendidikan. Pendidikan di sini tidak hanya berarti pendidikan akademis, namun juga moral. Ada orang yang pendidikan akademiknya baik, namun, moralnya kurang, dan sebaliknya. Kurangnya pendidikan membuat orang tidak menyadari akibat perbuatan yang dilakukannya.

Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggungjawab mahasiswa, tetapi tanggungjawab seluruh warga masyarakat. Kesadaran akan pentingnya kebersihan harus diterapkan dalam diri setiap individu supaya permasalahan sampah atau permasalahan kebersihan dapat segera diatasi. Hal-hal tersebut dapat dimulai dari diri sendiri.
Sampah memiliki dampak negatif dan positif. Dampak negatif sampah antara lain:

1.      Gangguan Kesehatan: Tumpukan sampah dapat menjadi tempat pembiakan
2.       lalat yang dapat mendorong penularan infeksi dan dapat menimbulkan
3.       penyakit yang terkait dengan tikus.
4.      Menurunnya kualitas lingkungan.Menurunnya estetika lingkungan.
5.       Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
6.      Terhambatnya pembangunan negara.
7.      Penipisan lapisan ozonakan menjadi barang yang lebih berguna apabila kita kreatif dalam mengubahnya.

            Sedangkan dampak positifnya antara lain: saat kita kreatif dalam mengolah sampah, kita dapat menciptakan sebuah usaha pembuatan barang dari barang bekas, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat sekitar dalam bidang ekonomi. Selain itu sampah juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk tanaman.
Adapun cara mengolah sampah agar sampah tersebut beermanfaat, yaitu :
1.      Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non
 organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda.
2.      Pengolahan dengan menerapkan konsep 3R yaitu:
•         Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai [penggunaan kembali botol-botol bekas].
•         Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
•         Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi kompos].
3.      Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA).

Dengan demikian, permasalahan sampah dan kebersihan dilingkungan desa dapat diatasi.

1 komentar: