Senin, 03 Februari 2014


selayaknya  mahluk Tuhan yang tak pernah mengetahui takdir
berawal dari sebuah perkenalan singkat
di sebuah segitiga  agung  yang bersejarah
sepatah dua patah terucap pada sebuah ciptaan Tuhan
secara selisih berganti kata demi kata terucap
alis, mata, hidung, mulut, pipi, begitu indah ketika dilihat
hanyalah kelemahan itu terwujud
mata ini tak bisa memandang mata yang indah itu
kau terbang hingga sulit untuk ku gapai
kau bagai seorang malaikat
to be continued....